Kamis, Februari 13, 2020

Kebudayaan Daerah Purwakarta


Purwakarta.in | Penataan kota di Purwakarta sekarang sangat berubah, dikarenakan bupati purwakarta ingin mengembalikan kebudayaan leluhur yang hampir hilang dikarenakan perubahan zaman. akan tetapi muncul permasalahan baru di sebagian kalangan masyarakat karena setelah dilihat dan di amati prubahan yang terjadi di kota Purwakarta lebih mirip kebudayaan bali.

Contohnya terdapat patung-patung tokoh pewayangan hampir di setiap perempatan jalan, tempat-tempat wisata dan taman kta, pendirian gapura pada setiap gang, bentuk pagar kantor pemerintahan dan fasilitas umum, pohon-pohon di kota dan dilingkungan kantor pemerintahan daerah diikat kain bercorak kotak bergaris kuning, kenapa bisa terjadi hal ini, apakah kebudayaan sunda dan bali sama? itu yang difikiran sebagian masyarakat.

Akan tetapi tidak ada yang berani untuk menyuarakan pendapat atau pertanyaan tersebut, masyarakat akhirnya hanya mengikuti saja pa yang dilakukan oleh pemerintahan kota Purwakarta.

Sebagian besar masyarakat Purwakarta itu asli orang sunda, walaupun tidak sedukit pendatang dari luar provinsi seperti, jawa tengah, sumatera, jka memang pemerintahan kabupaten purwakarta ingin mengembalikan kebudayaan sunda yang hampir hilang itu masoh banyak cara yang bisa dilakukan, karena kebudayaan sunda itu sangat beragam.

Dilihat dari perubahan yang terjadi di kota purwakarta itu budaya bali dan budaya sunda sangat berbeda, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti aspek tradisi, dan lain-lain yang tidak sesuai dengan orang sunda apabila penataan kota orang sunda akan terbiasa dengan kebudayaan bali sehingga lama kelamaan kebudayaan sunda akan hilang ataupun bisa sebaliknya dampak yang ditimbulkan.


Yaitu akan semakin banyak masyarakat purwakarta yang menentang perubahan yang akan terjadi jika perubahan-perubahan itusemakin jauh dari kebudayaan sunda, apalagi dalam sejarah kebudayaan sunda itu menganut "sunda wiwitan".

Sunda wiwitan itu adalah kepercayaan bagi orang sunda zaman dahulu sebelum mengenal agama islam. alhasil perubahan yang sedang dilakukan mendapat banyak protes dari ormas islam karena dianggap menyalahi auran agama islam, contohnya saja pada saat menyapa dalam agama islam kita diwajibkan mengucapkan "assalmualaikum" itu artinya doa tetapi tidak digunakan oleh kebudayaan sunda mereka mengucapkan "sampurasun" dan maslah itu saja sudah bertentangan.

Seperti ormas islam banyak yang menentang dikarenakan di anggapperubahan di purwakarta sekarang ini sangat berbeda dengan ajaran. karena pada dasarnya dalam islam maupun kebudayaan sunda itu sama tujuannya saling mengharagai, menghormati, mencintai, kebersamaan dengan sesama manusia.



Sumber: MyBlog

avatar
Redaksi Purwakarta.in Online
Welcome to Purwakarta.in
Chat ke Redaksi