Selasa, Februari 18, 2020

Mengenal Kesenian Buncis Dan Domyak Asli Purwakarta

Kesenian Domyak (foto: net)
Purwakarta.in | Kesenian Buncis dan Domyak merupakan kesenian khas unggulan di Kabupeten Purwakarta, terdapat pula jenis kesenian wayang golek, celempungan, tari-tarian, degung, ketuk tilu, jaipongan, tungbrung, reog, calung dan kesenian-kesenian daerah lainnya. 

Yuk kenali kesenian Buncis dan Domyak asli di Kabupaten Purwakarta.

Seni Domyak

Buncis merupakan salah satu bentuk kesenian yang berkembang di beberapa daerah Jawa Barat, diantaranya di Desa Pasir angin Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta. Seni buncis merupakan sebuah acara ritual permihonan hujan. 


Pada masa ini masyarakat setempat memiliki suatu kepercayaan unutk memohon turun hujan melalui acara kariaan. 

Acara ini dimulai dengan arak-arakan menuju sumber mata air. Agar suasana arak-arakan tersebut labih berkesan, mereka mengiringinya dengan tetabuhan alat-alat musik yang ada diantaranya angklung, dogdog, bedug, ketuk, kecrek, dan lain-lain.

Penamaan Buncis yang berkembang di Purwakarta memiliki makna yang sangat sederhana. Karena lagu atau gending yang dominan adalah lagu Buncis maka secara perlahan kesenian tersebut dinamai Seni Buncis atau Buncis arak-arakan. 


Dominannya pola tabuh bedug dan kenong pada setiap heleran memunculkan istilah atau nama baru bagi kesenian buncis ini, seperti bunyi bedug Dur dan bunyi kenong Nong maka ada djuga yang menamakn kesenian ini adalah seni Dur Ong. 

Di derah Darangdan selatan, seni buncis atau Dur Ong ini disebut Seni Domyak yang artinya singkatan Bodor yang diiringi musik dan Ngarampayak.
 
Angklung (foto:net)
Alat yang digunakan pada seni Domyak ini diantaranya : 


Angklung (15 buah), Dogdog (2 Set), Kendang (2 Set), Kecrek (1 Set), Ketuk (1 Set), Terompet (1 Set), Bedug (1 Set), dan Goong (1 Set). Serta untuk jumlah pemain Domyak berjumlah sekitar 37 Orang.

avatar
Redaksi Purwakarta.in Online
Welcome to Purwakarta.in
Chat ke Redaksi