Rabu, Februari 12, 2020

Ragu Dengan Data PDSPKP, Dedi Mulyadi: Konsumsi Ikan Warga Purwakarta Tinggi

Foto bersama Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, di Tajug Gede Cilodong, Kabupaten Purwakarta, Rabu (12/2/20
Purwakarta.in | Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meragukan data yang disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Agus Suherman, di Tajug Gede Cilodong, Kabupaten Purwakarta, Rabu (12/2/20).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Agus Suherman menyebut, jumlah konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Purwakarta masih di bawah capaian Provinsi Jawa Barat sebesar 39 kilogram per kapita.


Menurut Dedi, daerah Purwakarta merupakan penghasil ikan cukup banyak dengan adanya perairan Waduk PLTA Cirata dan Jatiluhur.


Keberadaan dua perairan itu dipandangnya dapat memastikan jika warga di Kecamatan Maniis, Jatiluhur, Tegalwaru, dan Sukatani mengkonsumsi ikan.


"Kemudian daerah selatan di Kecamatan Bojong masa tidak makan ikan, kan Bojong daerah kolam, kemudian Wanayasa juga banyak kolam di sana, masa warga di sana itu tidak konsumsi ikan, kan tidak mungkin juga," ungkap dia dalam acara Safari Gemarikan, Rabu (12/2/20).


Atas dasar itu, Dedi mengaku meragukan data itu dan akan membuat survei dengan data dan sampel yang lebih banyak untuk membantah penuturan Agus Suherman.


"Saya tidak yakin, karena saya kira konsumsi ikan warga Purwakarta pasti tinggi, walaupun daerah utara jauh dari perairan tapi ekonominya cukup kuat," ujar dia.


Selain itu, ia berpendapat ada dua hal masalah konsumsi ikan di masyarakat Indonesia, yakni mengintegrasikan persoalan penanganan pencemaran dengan kelautan.


"Muaranya itu kan dari pencemaran, baik oleh limbah cair atau plastik dan B3 lainnya, karena yang paling menderita itu laut dan seluruh rangkaian sungai bermuara di laut," ujar mantan Bupati Purwakarta ini.


Dedi juga menegaskan, persoalan plastik impor sampah dan impor pembuangan limbah cair ke sungai itu harus berkonsentrasi pada lingkungan hidup, karena masalah ini merupakan ancaman nyata ke depan yang paling besar.


"Jadi konsumsi ikan itu mesti ikan yang segar dan dari perairan yang sehat pula. Kami meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan meneliti kadar air perikanan di seluruh Indonesia," ujar Dedi.

avatar
Redaksi Purwakarta.in Online
Welcome to Purwakarta.in
Chat ke Redaksi