Kamis, Februari 10, 2022

Studi: Vitamin D Bisa Cegah Gejala Berat Covid-19

Ilustrasi- Foto (freepik.com)

Purwakarta.in
- Vitamin D memainkan peran dalam mencegah gejala berat Covid-19. Selain itu, vitamin D juga diketahui bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi hingga menunjang sistem imun.

Hal itu berdasarkan temuan yang diungkapkan dalam sebuah studi yang telah dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE. 

Dengan melibatkan 1.176 dalam studinya, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada April 2020 sampai Februari 2021.

Baca juga: Bisa Bantu Penyembuhan Flu Secara Cepat, Berikut Dua Pola Makan yang Bisa Kalian Lakukan

Dalam prakteknya, para pasien yang terlibat sebelumnya sudah pernah melakukan pengecekan kadar vitamin D dalam kurun waktu 14-730 hari sebelum mereka positif Covid-19. 

Hasil studi mengungkapkan pasien yang mengalami defisiensi vitamin D memiliki kemungkinan 14 kali lebih tinggi untuk mengalami Covid-19 berat dibandingkan pasien dengan kadar vitamin D lebih dari 40 ng/mL. 

Defisiensi vitamin D dalam studi ini dikategorikan dengan kadar vitamin D kurang dari 20 ng/mL. Data-data tersebut digunakan tim peneliti dalam studi ini.

Baca juga: Begini Cara Optimalkan Nutrisi Buah dan Sayur dengan Cara Ini

Peneliti juga menemukan bahwa tingkat mortalitas pasien Covid-19 dengan defisiensi vitamin D berkisar di angka 25,6 persen. Tingkat mortalitas pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D yang mencukupi jauh lebih rendah, yaitu 2,3 persen.

"Merupakan sesuatu yang luar biasa, dan istimewa, untuk melihat perbedaan peluang pasien untuk mengalami gejala berat ketika kekurangan vitamin D dibandingkan yang tidak kekurangan," ujar peneliti Dr Amiel Dror seperti dilansir Forbes, Selasa (8/2/2022).

Studi ini memang dilakukan sebelum kemunculan varian Omicron. Akan tetapi, temuan ini diperkirakan masih berlaku dalam kasus varian-varian Covid-19, termasuk Omicron.

Baca juga: Malas Kerja? Inilah 6 Tips Biar Semangat Kerja di Pagi Hari!

"(Hasil menunjukkan) efektivitas (vitamin D) dalam meningkatkan sistem imun untuk menghadapi patogen virus yang menyerang sistem pernapasan," ungkap Dr Dror.

Hasilnya, tim peneliti mengatakan temuan dalam studi ini menambah panjang bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa riwayat defisiensi vitamin D dapat menjadi faktor risiko prediktif yang berkaitan dengan penyakit dan tingkat mortalitas terkait Covid-19 yang lebih buruk.

Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak kecukupan vitamin D terhadap kondisi pasien Covid-19 dalam praktik klinis. (***)

avatar
Redaksi Purwakarta.in Online
Welcome to Purwakarta.in
Chat ke Redaksi