Jumat, Maret 13, 2020

Viral di Media Sosial Dangdutan Seminggu Sekali di Tengah Kuburan Dari Sore Hingga Larut Malam

Pekuburan di Gang Rembulan, Pancoran Mas, Kota Depok, viral setelah menjadi lokasi dangdutan hingga larut malam. Foto diambil pada Kamis (12/3/2020). (Foto: TribunJakarta)
Purwakarta.in | Viral di media sosial sebuah tempat pemakaman umum di Depok dijadikan lokasi dangdutan hingga larut malam. Tak hanya sekali, pesta dangdutan ini ternyata digelar setiap dua minggu sekali. Bahkan kadang, seminggu sekali.

Akhirnya ahli waris yang keluarganya dimakamkam di pekuburan tersebut pun geram. Pengurus makam apalagi, karena selama ini bertindak selalu diacuhkan.

Penonton dangdutan seolah tak peduli. Mereka asyik mengikuti alunan musik hingga larut malam. Video dandgutan di kuburan itu viral setelah diposting oleh sebuah akun instagram.


Tampak di video kerumunan orang tengah menikmati alunan musik dangdut di pekuburan, beratapkan terpal. Dilansir dari TribunJakarta.com mendapati, acara dangdutan itu di pekuburan Gang Rembulan, Pancoran Mas, Kota Depok.


Fuad, penjaga makam, tak menampik video viral yang menampilkan dangdutan berlangsung di tempat ia sehari-hari bekerja.

“Iya betul, bisa seminggu sekali (dangdut) atau dua minggu sekali,” ujar Fuad kepada wartawan, Kamis (12/3/2020).


Menurut Fuad, sering kali dangdutan dimulai sejak sore sekira pukul 15.00 WIB hingga larut malam.
“Dari sore mulai Asar dah,” ucap Fuad.


“Sepuasnya mereka aja gitu, kadang sampai tengah malam,” ia menambahkan.
Meski resah dengan apa yang dilihatnya, Fuad tak bisa berbuat banyak.

Asyik Mabok

Ia sudah mencoba menegur orang-orang yang terlibat dalam gelaran dangdutan ini.
“Saya juga kadang-kadang malas ngelihatnya, itu gerobak dangdut.”


“Saya sudah beberapa kali tegur tapi ya tetap aja mereka mah enggak acuh,” imbuh dia.


Ia berharap pihak berwajib mengambil sikap tegas. Warga hingga Ketua RT sudah kewalahan menegur orang-orang tersebut.


Mereka bukan berasal dari lingkungannya, tapi seenaknya menggelar dangdutan di kuburan.


“Harapan saya sebagai pengurus makam di sini ya petugas atau kepolisian saat itu ya datang ke tempat ini.”


“Satu, biar dia jera saja. Enggak bikin dangdutan mulu di situ.”


“Warga terusik semua,” ia menegaskan.


Dikatakan Fuad, gerombolan yang menggelar dangdutan ini kerap terpengaruh minuman keras.


“Pada begitu semua, yah orang mabok semua, susah.”


“Kita anggap aja orang-orang gila semua. Kalau ditanya jawabnya malah ngelantur,” kata Fuad.


Apalagi, sambung Fuad, para penonton begitu asyik. Tak hanya mendengar alunan musik tapi karena ada juga biduan ceweknya.


“Ada ceweknya juga. Kan kita dengar dari suaranya berarti kan ada ceweknya,” tambahnya.
Ia memastikan penonton dangdutan di kuburan ini bukan berasal dari RT setempat.
“Ini mah warga luar semua,” tegas dia.


Fuad menyayangkan penoton dangdutan tidak menghormati mereka yang sudah meninggal.


Di pekuburan itu ada makam bagi yang Muslim.


“Salah satu lokasinya kan makam Islam yang harus benar-benar kita hargai.”
“Orangtua, nenek, kakek kita di situ,” ucap dia.

avatar
Redaksi Purwakarta.in Online
Welcome to Purwakarta.in
Chat ke Redaksi